Senin, 21 Februari 2011

Pengaruh Perdagangan Bebas Terhadap Lulusan S1 Ekonomi

Menurut saya sangatlah berpengaruh,karena lulusan S1 di dalam kehidupannya harus
beriteraksi terhadap dunia luar. Di perusahaan go public sudah sering sekali berhadapan
yang namanya perdagangan bebas.

Lulusan S1 Ekonomi di dalam perusahaan di haruskan berkompetisi untuk bersaing menjual
produk perusahaan kepada dunia luar,ya yang mungkin saja perusahaan tersebut sangatlah
sulit dalam persaingan pasar bebas.

Selain itu yang mungkin saja lulusan S1 Ekonomi mencoba untuk membuka usaha dalam
bersaing di pasar bebas,banyak contoh pengusaha yang sudah sukses dalam menaklukan
pasar bebas di sekitar wilayah asia

Sabtu, 19 Februari 2011

tentang siapa saya ??

ass ..
nama saya anisa deviyana .
saya seorang mahasiswa diperguruan tinggi universitass
gunadarma .
saya anak ketiga dari tiga bersaudara .
ayah saya bekerja di perusahaan negara
di PT . PLN Persero .
ibu saya seorang ibu rumah tangga .
saya mempunyai dua orangkeponakan mereka
teman saya dirumah soalnya saya tidak mempunyai adik .
keponakan saya yg pertama bernama
mochammad dafa raziq yudana dan yg satu lagi
bernama inaiya nurfadhilah .
sifat saya terkadang emosian , cuek , kurang sabaran , egoiss ,
tp kata teman teman saya mempunnyai sisi sifat baik ,
saya paling gaa tega kalo harus ngeliad
kakek kakek berjualan atau ngeliad apapun yg
berhubungan sama keadaan orang yg dibawah kemampuan finasial atau fisik .

kegiatan sehari hari saya dirumah bermain
bersama mereka dan ibu saya .
kegiatan saya dikampuss belajar ,
ngobrol sama teman teman , makan , ngegossip .
pokoknya seru kalo sudah ngumpul dikampuss .
hhee ..
kalo kampuss lgi libur saya
sering jenuh dirumah ,
soalnya terkadang keponakan saya pulang
kerumah masing masing jadi saya
tidak ada temen .


saya sangat mengidolakan pemain
bola irfan bachdim .
dia sangat tampann dan permainan bolanya
sanagt baguss .
hhee ..
setiap ada iklan pocarisweet
saya langsung lari kedepan tv
untuk meliad sosok irfan bachdim .
hhooo ...
sampe sampe ibu saya bosan ngeliat tingkah laku saya kalo
ngeliad irfan bachdim .]
itulah kegiatan saya dirumah dan tentang siapa saya .
sekian terima kasih .

perbedaan karangan ilmiah , karangan non ilmiah dan karangan tidak ilmiah

* pengertian karangan ilmiah :
Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah. Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. sistematis;
b. objektif;
c. cermat, tepat, dan benar;
d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;
f. tidak emotif;
g. tidak mengejar keuntungan sendiri;
h. tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup perkuliahan, seminar, simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah terdiri atas judul karangan, abstrak, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.

* Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah :
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.